Senin pagi (22/12/2025) di Bursa Efek Indonesia, saham-saham pertambangan emas bersinar terang. Warna hijau mendominasi papan perdagangan, berjalan beriringan dengan catatan fantastis dari harga emas dunia yang lagi-lagi memecahkan rekor tertingginya.
Data real-time BEI mencatat, pukul 09.49 WIB, saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) melonjak tajam 6,67 persen ke level Rp5.600. Di belakangnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) juga ikut merangkak naik, masing-masing 4,13 persen dan 3,15 persen.
Tak cuma itu. Saham-saham lain di sektor yang sama juga menunjukkan tren positif. BRMS, ANTM, MDKA, hingga PSAB, semuanya terapresiasi dengan kenaikan antara 2 hingga 3 persen. Suasana pasar pagi ini jelas optimis.
Lalu, apa yang mendorongnya? Jawabannya ada di pasar komoditas global. Harga emas dunia sendiri sedang berada di puncak gunung, menembus level USD 4.385 per troy ons. Ini bukan kenaikan biasa-biasa saja, melainkan sebuah rekor sejarah baru.
Menurut sejumlah analis, ada dua faktor utama yang mendongkrak harga logam kuning itu. Pertama, ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan melanjutkan pemotongan suku bunga di tahun 2026. Sentimen ini makin kuat setelah data inflasi AS pekan lalu ternyata lebih lunak dari perkiraan. Ketika suku bunga turun, daya tarik aset safe-haven seperti emas otomatis naik.
Artikel Terkait
Rosan Roeslani Targetkan Groundbreaking Kampung Haji Indonesia di Makkah Akhir 2026
Superbank Cetak Laba Rp 122 Miliar, Aset Melonjak 69% Hingga November 2025
Delapan Blok Migas Dibuka, Pemerintah Genjot Daya Tarik Investor dengan Aturan Lebih Fleksibel
IHSG Sentuh 8.625, NETV Melonjak 29% di Tengah Pasar yang Beragam