Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, suasana stasiun KRL pasti bakal ramai seperti biasa. Nah, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah siap-siap menghadapi gelombang pemudik dan pelancong ini. Mereka memproyeksikan bakal ada sekitar 19,9 juta penumpang yang akan memadati gerbong-gerbong commuter line selama periode 18 hari, mulai 18 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026.
Untuk melayani arus penumpang sebanyak itu, KAI Commuter akan mengoperasikan total 1.296 perjalanan KRL. Angka ini ternyata sedikit lebih banyak ketimbang tahun lalu yang cuma 1.284 perjalanan. Peningkatannya memang tak banyak, tapi setidaknya ada upaya untuk menambah kapasitas.
Karina Amanda, VP Corporate Secretary KAI Commuter, membeberkan rinciannya dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/12).
"Untuk commuter line Jabodetabek, kita menjalankan 1.065 perjalanan. Jika dibandingkan tahun 2024, ini ada peningkatan, penambahan jumlah perjalanan ada dua," ujar Karina.
Penambahan dua perjalanan itu khususnya diterapkan di lintas Green Line pada jam sibuk sore hari. Jadi, buat yang sering nongkrong di jalur itu, mungkin sedikit lega.
Tak cuma Jabodetabek, wilayah lain juga dapat porsi. Ada 70 perjalanan Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta), 14 perjalanan di lintas Merak, dan 58 perjalanan untuk Commuter Line Bandung. Lalu, untuk daerah Yogyakarta, ada 31 perjalanan reguler Commuter Line Yogyakarta-Palur plus 10 perjalanan KA Prameks rute Yogyakarta-Purworejo. Sementara di Surabaya, akan ada 50 perjalanan Commuter Line.
Nah, yang menarik perhatian adalah rencana khusus untuk lintas Yogyakarta-Palur.
"Sedangkan khusus commuter line Yogyakarta-Palur, akan ada penambahan menjadi 34 perjalanan khusus pada periode tanggal 26-28 Desember 2025. Penambahan ini karena diproyeksikan akan ada lonjakan penumpang," jelas Karina lagi.
Dari segi daya angkut, targetnya cukup ambisius. KAI Commuter mengejar angka 40,5 juta penumpang selama Nataru, naik hampir 10 persen dari periode sebelumnya. Tapi, proyeksi pengguna commuter line secara spesifik tetap sekitar 19,9 juta orang.
Rincian proyeksi penumpang ini cukup beragam. Jabodetabek diprediksi melayani 16,9 juta penumpang. Bandung sekitar 1,1 juta, Surabaya 919 ribu, dan Yogyakarta-Palur 545 ribu. Untuk Merak diperkirakan 263 ribu, sementara layanan bandara (Basoetta) diproyeksikan melayani 106 ribu penumpang.
Artikel Terkait
Geoprima Solusi Dikendalikan Tjokro Group, Jajaran Direksi dan Komisaris Berganti
Bahlil Pangkas Produksi Nikel dan Batu Bara untuk Dongkrak Harga
Bahlil Buka Suara: Infrastruktur Jadi Penghalang Utama Listrik di Aceh
ADRO Bagi Dividen Interim, Begini Cara Pemula Bisa Ikut Menikmati