Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan, Saham Teknologi Melonjak

- Jumat, 19 Desember 2025 | 08:00 WIB
Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan, Saham Teknologi Melonjak

Ulrike Hoffmann-Burchardi, Chief Investment Officer Americas di UBS Global Wealth Management, memberikan pandangannya.

“Kami meyakini kombinasi pelonggaran kebijakan The Fed, pertumbuhan yang tangguh, serta kemajuan AI akan mendukung pasar ekuitas, baik di Amerika Serikat maupun pasar global,” ujarnya.

Optimisme ini kontras dengan kondisi sesi-seri sebelumnya. Pasar sempat tertekan, lho. S&P 500 dan Dow Jones anjlok selama empat hari berturut-turut. Nasdaq bahkan sempat terpangkas hampir 2%. Tekanan besar datang dari saham teknologi.

Kemarin, saham Oracle ambles lebih dari 5%. Pemicunya, kabar bahwa investor utama mundur dari proyek pusat data senilai $10 miliar di Michigan. Kabar ini langsung berimbas ke saham teknologi lain. Broadcom ikut terpuruk 4,5%, sementara Nvidia dan AMD juga melemah.

Di tengah keriuhan itu, Micron justru tampil percaya diri. Mereka sangat optimis dengan prospek jangka panjang bisnis memorinya, didorong lonjakan permintaan untuk pusat data dan server AI. Manajemen memproyeksikan, total pasar memori berkecepatan tinggi bisa menyentuh angka $100 miliar pada 2028. Angka pertumbuhan tahunannya pun fantastis, sekitar 40%.

Jadi, meski ada bayang-bayang ketidakpastian dari data inflasi yang ‘cacat’ itu, pasar saham AS hari ini memilih untuk fokus pada secercah harapan. Seberapa lama optimisme ini bertahan? Itu pertanyaan untuk sesi-sesi berikutnya.


Halaman:

Komentar