Harga minyak mentah dunia benar-benar anjlok pada Selasa kemarin. Levelnya bahkan mencapai titik terendah yang belum pernah terjadi sejak awal tahun 2021 lalu. Sentimen pasar tampak suram, didorong oleh dua hal utama: kekhawatiran pasokan yang berlebih dan isu geopolitik.
Di sisi lain, prospek perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang kian menguat justru memberi tekanan tambahan. Banyak yang mulai berharap, jika perundingan berjalan mulus, sanksi-sanksi internasional bisa segera dilonggarkan. Hal ini berpotensi membuka keran pasokan minyak yang lebih deras lagi ke pasar global.
Mengutip data dari Reuters, minyak mentah Brent berjangka terpangkas USD 1,64 menjadi USD 58,92 per barel. Sementara itu, patokan AS, West Texas Intermediate (WTI), juga melemah ke level USD 55,27 per barel.
Batu Bara: Stabil di Tengah Kemelut
Berbeda dengan minyak, harga batu bara justru bertahan. Pada penutupan perdagangan yang sama, komoditas ini tidak menunjukkan perubahan signifikan. Angkanya tetap bertengger di USD 108,60 untuk setiap tonnya.
Artikel Terkait
Wastra Sumba Menyapa Dunia: Napas Baru dari Pewarna Alam dan Ekonomi Berkelanjutan
Antrean Panjang di Blang Bintang, Warga Berebut Gas Elpiji Usai Gempa
CBRE Pacu Operasional dengan Pinjaman Jangka Panjang dan Kontrak Kapal 8 Tahun
Pemerintah Siapkan WFA Tiga Hari Jelang Pergantian Tahun 2026