Wall Street tutup melemah pada Senin (16/12). Suasana pasar terasa hati-hati, bahkan cenderung lesu. Investor tampaknya sedang menahan langkah, menunggu sejumlah data ekonomi kunci yang akan dirilis akhir pekan ini. Di sisi lain, mereka juga menyimak laporan seputar calon ketua Federal Reserve berikutnya, berharap menemukan petunjuk tentang arah suku bunga ke depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 41,49 poin (0,09%) ke level 48.416,56. Sementara itu, S&P 500 turun 10,90 poin (0,16%) menjadi 6.816,51. Tekanan lebih berat dirasakan oleh Nasdaq Composite yang anjlok 137,76 poin, atau sekitar 0,59 persen, ke posisi 23.057,41.
Minggu ini, sejumlah data penting akan menghiasi layar para trader. Data penggajian non-pertanian untuk Oktober dan November, laporan penjualan ritel, aktivitas bisnis, hingga inflasi semuanya akan keluar. Perlu diingat, data pekerjaan Oktober sempat tertunda gara-gara penutupan pemerintahan AS di awal kuartal.
“Pasar lagi-lagi bingung menentukan pemimpin. Mereka enggan menumpuk semua harapan pada saham-saham AI, tapi di saat yang sama, data yang tersedia juga belum cukup banyak. Rasanya semua orang menahan napas menunggu angka ketenagakerjaan minggu ini. Apakah angka itu akan mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut? Itu pertanyaan besarnya,”
Demikian penuturan Carol Schleif, kepala investasi di BMO Family Office.
Memang, sentimen pasar belum sepenuhnya pulih. Pada Jumat lalu, S&P 500 dan Nasdaq bahkan mengalami penurunan harian terburuk dalam lebih dari tiga pekan. Kekhawatiran soal inflasi dan investasi AI yang dibiayai utang masih membayangi.
Artikel Terkait
Prabowo Dorong Papua Mandiri Energi dari Sawit hingga Tenaga Surya
BBRI Cetak Rekor: Saham Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO Dua Dekade Lalu
Pemerintah Siapkan Jeda KUR untuk Pengusaha Terdampak Bencana Sumatera
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja