Berita soal akuisisi aset Danantara di Arab Saudi ramai jadi perbincangan di awal pekan ini. Senin (15/12), Danantara Indonesia lewat Danantara Investment Management (DIM) resmi melakukan penandatanganan perjanjian strategis dengan Thakher Development Company di Makkah. Kerja sama ini mencakup akuisisi beberapa aset sekaligus, dan langsung menarik perhatian banyak pihak.
Di sisi lain, kabar menggembirakan juga datang dari data utang luar negeri kita yang ternyata mengalami penurunan. Dua topik inilah yang mendominasi pemberitaan hari ini.
Danantara Merambah Bisnis Hotel dan Properti di Kota Suci
Ini langkah besar. Akuisisi yang dilakukan Danantara mencakup aset perhotelan dan sejumlah bidang tanah di kawasan Thakher City, Makkah lokasinya cuma sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Bisa dibilang, ini adalah pintu masuk pertama mereka ke sektor hospitality di kota suci tersebut. Strateginya jelas: memenuhi kebutuhan akomodasi jemaah haji dan umrah asal Indonesia yang jumlahnya sangat signifikan.
Bayangkan saja, setiap tahunnya lebih dari dua juta orang Indonesia berangkat umrah. Sementara untuk haji, angkanya konsisten di atas 200 ribu jemaah. Potensi pasarnya sangat besar.
Dalam kesepakatan itu, DIM mengakuisisi Novotel Makkah Thakher City yang punya 1.461 kamar. Tak cuma itu, mereka juga mendapatkan 14 bidang tanah dengan total luas sekitar 4,4 hektare. Lahan-lahan itu rencananya bakal dikembangkan ke depannya.
Rosan P. Roeslani, CEO Danantara Indonesia, menjelaskan rencana pengembangan aset tersebut.
"Aset lahan ini akan kami kembangkan bertahap dalam sebuah master plan terpadu. Nantinya akan ada fasilitas perhotelan, ritel, dan berbagai sarana pendukung lain. Semua ini kami sesuaikan dengan rencana pengembangan kawasan Makkah secara keseluruhan," ujarnya.
Artikel Terkait
Prabowo Dorong Papua Mandiri Energi dari Sawit hingga Tenaga Surya
BBRI Cetak Rekor: Saham Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO Dua Dekade Lalu
Pemerintah Siapkan Jeda KUR untuk Pengusaha Terdampak Bencana Sumatera
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja