Bukan cuma keseimbangan pasar yang dimaksud, tapi juga keseimbangan di hati dan pikiran. Baginya, harmoni adalah kunci menghadapi ketidakpastian, sementara damai adalah anugerah yang patut disyukuri.
Di sisi lain, Lily Widjaja dari Pelayanan Oikumene Pasar Modal (POPM) sepakat. Ia menilai harmoni dan kedamaian adalah fondasi penting, baik dalam kerja maupun hidup sehari-hari. “Kelahiran Yesus sendiri membawa pesan damai,” ujar Lily.
Momentum Natal, lanjutnya, adalah waktu yang tepat untuk menghayati makna itu kembali.
Perayaan berlangsung khidmat. Hadir juga Romo Yustinus Ardianto yang menyampaikan pesan rohani tentang pentingnya merawat damai di tengah dinamika zaman. Suasana kebersamaan yang tercipta malam itu seolah menjadi refleksi kecil dari harapan besar: agar pasar modal Indonesia tak hanya tumbuh secara kapital, tetapi juga secara nilai dan solidaritas. Seperti harapan terakhir Armand, “Kita mendoakan agar damai selalu menyertai kita semua.”
Artikel Terkait
OJK: Jumlah IPO Turun, Tapi Kualitas Emiten Jadi Prioritas
IHSG Melaju 18%, Kekayaan Para Taipan Tembus Rp 5.000 Triliun
Euforia Pasar Global Pacu Kepercayaan Investor Indonesia Melambung di 2025
JBA Indonesia Buka Cabang Baru di Bandung, Targetkan Pasar Mobil Bekas Jawa Barat