Petani Sukamara Nikmati Rp 3 Juta per Hektar Tiap Bulan, Tanpa Ribet Urus Kebun

- Kamis, 11 Desember 2025 | 05:42 WIB
Petani Sukamara Nikmati Rp 3 Juta per Hektar Tiap Bulan, Tanpa Ribet Urus Kebun

Di tengah hijaunya Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Sukamara dan Lamandau, sebuah model kemitraan sawit terus berkembang. Triputra Agro Persada Group, lewat PT Sukses Karya Mandiri (SKM), menggulirkan skema satu atap yang kini jadi andalan banyak petani. Intinya sederhana: petani menyerahkan pengelolaan kebunnya, lalu terima bagi hasil rutin setiap bulan tanpa harus pusing dengan urusan teknis.

Wadahnya adalah Koperasi Plasma Jati Sejahtera, yang beroperasi di Desa Laman Baru, Sukamara. Wilayah ini termasuk ring 1 operasi perusahaan. Menurut data internal, total areal yang dikelola mencapai 282,43 hektare. Kebun-kebun itu seluruhnya ditanam pada periode 2017-2018, terbagi dalam 47 blok, dan dijalankan oleh 39 tenaga kerja sehari-hari.

Estate Manager PT SKM, Syahrial Purba, bilang model ini diminati karena memotong risiko kegagalan. Banyak petani punya lahan, tapi terbentur modal dan pengetahuan teknis yang terbatas.

Pendapatan Bersih, Pikiran Lebih Tenang

Jadi, dalam skema ini, petani benar-benar lepas tangan. Urusan pemupukan, perawatan, hingga panen dan jual-beli, semuanya dihandle perusahaan. Tugas petani cuma satu: menjual seluruh hasil Tandan Buah Segar (TBS) ke PT SKM. Sebagai imbalannya, mereka terima Sisa Hasil Usaha (SHU) bersih setiap bulan, setelah dipotong biaya operasional kebun.

Syahrial mengakui, biaya pupuk memang yang paling besar, bisa nyaris 30 persen dari total produksi.

Angkanya bervariasi. Rata-rata, petani terima sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per hektare per bulan, tergantung performa blok dan musim panen. Seperti yang dirasakan Indra Ayu, salah satu anggota koperasi.


Halaman:

Komentar