Setelah empat hari vakum dari perdagangan, saham dan waran INET akhirnya kembali beredar di Bursa Efek Indonesia, tepatnya hari Rabu kemarin. Langsung saja, pergerakannya dipantau ketat di papan full-call auction.
Samuel Sekuritas, yang selama ini mengawasi emiten ini, ternyata tak ragu. Mereka malah mengukuhkan rekomendasi "speculative buy" dan yang lebih mencengangkan melontarkan target harga baru yang jauh lebih tinggi. Angkanya? Rp1.350 per lembar saham. Kalau dibandingkan dengan harga penutupan terakhir di Rp775, potensi kenaikannya mencapai 74,2%. Sungguh sebuah lompatan yang fantastis.
“Kenaikan target harga yang fantastis ini didasarkan pada perbaikan estimasi laba dan kinerja perusahaan yang kuat, terutama pada kuartal ketiga tahun 2025,”
Begitu bunyi kutipan riset mereka, seperti dilansir Rabu lalu. Dan memang, laporan keuangan hingga September 2025 itu luar biasa. Bisa dibilang eksplosif.
Laba bersihnya melesat hingga 818,9% year-on-year. Sementara pendapatan perusahaan tercatat Rp68,6 miliar, naik 190,5%. Angka laba itu sendiri sudah mencakup 86% dari estimasi penuh yang dibuat Samuel Sekuritas untuk tahun ini. Pertumbuhan pendapatan paling banyak disumbang oleh segmen layanan ISP, yang menyetor Rp67 miliar.
Lalu, apa yang mendorong lonjakan dahsyat ini? Ternyata, ekspansi pelanggan mitra INET, PT Solusi Sinergi Digital (WIFI), punya peran besar. Dari hanya 220 ribu pelanggan di akhir 2024, jumlahnya meroket jadi 1,5 juta pelanggan pada September 2025. Hanya dalam sembilan bulan.
Artikel Terkait
IHSG Merangkak Naik, Infrastruktur dan Energi Jadi Penyelamat
Bank Mandiri Pertahankan Gelar Juara Laporan Tahunan, Kinerja Keuangan Kian Moncer
IHSG Bertahan Hijau di Tengah Kemelut Bursa Asia
Di Balik Sorotan Bakrie, Saham Konglomerasi Ini Siap Melaju