Lalu, kenapa memilih kerbau? Menurut manajemen, jawabannya sederhana: kebutuhan pasar yang tinggi. Di sisi lain, kerbau sering jadi pilihan alternatif masyarakat selain sapi, dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Itu peluang yang sayang untuk dilewatkan.
Tak hanya itu, BEEF juga akan mengoperasikan cold storage secara komersial. Konon, pembangunan fasilitas di Subang sudah rampung 100 persen. Gudang pendingin itu nantinya bisa disewakan ke pihak lain.
Tentu, semua ekspansi ini butuh modal tidak sedikit. Perusahaan menghitung total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp319,37 miliar. Sekitar 60 persennya, atau Rp191,62 miliar, akan dibiayai dari utang bank. Sementara 40 persen sisanya, senilai Rp127,75 miliar, bakal datang dari modal internal perusahaan.
Dari sisi profit, prospeknya juga terlihat cerah. Laba bersih dari tiga lini usaha baru ini diperkirakan melonjak dari Rp15,36 miliar di 2026 menjadi Rp90,49 miliar di 2027. Sebuah lompatan yang sangat signifikan.
Nah, tinggal tunggu eksekusinya saja sekarang. Apakah semua rencana ambisius ini akan berjalan mulus? Waktu yang akan menjawab.
Artikel Terkait
IHSG Merangkak Naik, Infrastruktur dan Energi Jadi Penyelamat
Setelah Vakum, Saham INET Disorot dengan Target Harga Melonjak 74%
Bank Mandiri Pertahankan Gelar Juara Laporan Tahunan, Kinerja Keuangan Kian Moncer
IHSG Bertahan Hijau di Tengah Kemelut Bursa Asia