Lalu, apa penyebabnya? Menurut pihak manajemen, ada beberapa faktor yang bersatu membuat hasil kuartal ketiga ini kurang menggembirakan. Pertama, jumlah pengunjung di sejumlah wahana utama ternyata berkurang. Pasar memang belum benar-benar bangkit, sementara persaingan di sektor hiburan makin sengit saja.
Belum lagi beban operasional yang membengkak. Biaya pemeliharaan, utilitas, plus life cycle cost untuk wahana-wahana yang sudah berumur, semuanya naik. Beban non-operasional, termasuk depresiasi aset, juga ikut menekan laba bersih perusahaan.
“Faktor-faktor tersebut secara keseluruhan memberikan dampak terhadap pencapaian net income di kuartal III 2025,” kata manajemen.
Jadi, jalan menuju target 2025 masih panjang. Optimisme itu ada, tapi tantangan di lapangan juga nyata dan perlu dihadapi dengan strategi yang tepat.
Artikel Terkait
The Fed Turunkan Suku Bunga Lagi, Sinyal Optimisme untuk Ekonomi AS
Petani Sukamara Nikmati Rp 3 Juta per Hektar Tiap Bulan, Tanpa Ribet Urus Kebun
Analis MNC Peringatkan Koreksi IHSG, Soroti 4 Saham untuk Beli Saat Melemah
Sri Mulyani Siap Jadi Fellow di Oxford, Perbankan Longgarkan Kredit Korban Bencana