Saham DEWA Melonjak ke Level Tertinggi 15 Tahun, Bakrie Group Panen Untung

- Selasa, 09 Desember 2025 | 11:40 WIB
Saham DEWA Melonjak ke Level Tertinggi 15 Tahun, Bakrie Group Panen Untung

Tak cuma itu, perusahaan juga sedang merambah ke mineral lain. Lewat PT Gayo Mineral Resources (GMR), mereka menggarap prospek tembaga-emas di Aceh. Inisiatif ini dinilai membuka pintu pertumbuhan baru di aset non-batubara yang biasanya punya margin lebih tinggi. Posisi DEWA sebagai kontraktor multikomoditas pun makin kukuh.

Di tengah gejolak pasar yang cukup tajam, DEWA ternyata punya rencana lain: membeli kembali sahamnya sendiri atau buyback. Aksi ini, berdasarkan keterbukaan informasi yang beredar, tak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Mereka mengacu pada aturan OJK, termasuk surat tertanggal 17 September 2025.

Periode buyback ditetapkan mulai 19 November 2025 hingga 19 Februari 2026. Perusahaan ini menyiapkan dana maksimal Rp1,66 triliun dari kas internal. Targetnya, membeli kembali hingga 10 persen dari total saham yang beredar.

Manajemen meyakini langkah ini tak akan mengganggu kinerja atau likuiditas DEWA. Malah, dalam skenario buyback penuh, laba per saham (EPS) diproyeksikan naik dari Rp4,13 menjadi Rp4,59.

Mekanismenya fleksibel, bisa bertahap atau sekaligus. Buyback bisa dihentikan jika dananya habis, periode berakhir, atau ada keputusan internal untuk menghentikannya. Soal harga, tentu akan mengikuti ketentuan kewajaran yang berlaku.

Namun begitu, tidak semua saham dalam lingkup Bakrie bergerak hijau. Di sisi lain, saham-saham seperti BRMS, ENRG, dan VKTR justru tercatat melemah tipis. Sementara itu, BUMI dan BNBR masih ikut merasakan imbas positif, dengan kenaikan masing-masing 5,56 persen dan 4,94 persen.

Seperti biasa, semua keputusan investasi ada di tangan investor. Informasi ini sekadar gambaran, bukan ajakan untuk membeli atau menjual.


Halaman:

Komentar