Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatera ternyata tak hanya merendam permukiman. Lahan pertanian pun jadi korban. Data terbaru dari Kementerian Pertanian menyebutkan, sekitar 4.500 hektare sawah mengalami puso alias gagal panen total akibat bencana ini.
Angka itu diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. Menurutnya, luasan yang puso itu sebenarnya adalah bagian dari total lahan terdampak yang jauh lebih besar, yakni mencapai 30 ribu hektare lebih. Wilayahnya mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Yang puso 4.500 hektare," kata Sudaryono.
Dia menekankan, tidak semua dari 30 ribu hektare itu terendam air. Sebagian justru terdampak karena aksesnya terputus. Jembatan hanyut atau jalan rusak parah membuat petani tak bisa menjangkau lahannya, yang akhirnya mengganggu proses budidaya.
Artikel Terkait
Wakaf untuk Aceh dan Sumatera: Dari Darurat Menuju Pemulihan Berkelanjutan
GenKBiz 2025 Guncang Bandung, Ratusan Startup Muda Berebut Panggung
IHSG Terseret ke Zona Merah, LQ45 Anjlok Lebih Dalam
23 Izin Tambang di Sumut Diperiksa Ulang Usai Banjir dan Longsor