Dari sisi Transjakarta, responsnya sangat positif.
"Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini," kata Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza.
Dia optimistis, integrasi sistem yang lebih canggih ini akan memperkuat keandalan operasional. Hasil akhir yang diharapkan? Pengalaman transportasi publik yang lebih baik bagi warga Jakarta: aman, nyaman, dan tentu saja, lebih ramah lingkungan.
Secara bisnis, langkah ini dinilai memperkokoh posisi TRON di dua sektor yang sedang naik daun: mobilitas terintegrasi dan energi terbarukan. Proyek ini jadi landasan untuk ekspansi, mulai dari IoT, solusi data, pembangunan SPKLU, hingga model pendapatan berulang. Potensi replikasinya juga terbuka untuk kota-kota besar lain di Indonesia.
David Santoso menutup dengan nada optimis.
"Dengan meningkatnya kebutuhan transformasi digital dan elektrifikasi, kami berada pada posisi yang kompetitif. Peluang investasi jangka panjang ini punya risiko terukur dan potensi pertumbuhan yang kuat," pungkasnya.
Kerja sama ini, pada akhirnya, bukan cuma tentang halte yang lebih pintar. Ini tentang membangun fondasi transportasi kota masa depan.
Artikel Terkait
Lonjakan Saham XL Axiata: Katalis dari Penjualan MORA atau Sinyal Teknikal?
BRI Gebrak Desember dengan Diskon Liburan dan Belanja Hingga Jutaan Rupiah
Sentimen AS Pacu Volatilitas, Pasar SBN Lesu Meski Yield Sempat Turun
Purbaya Resmikan Rusun Murah untuk ASN Kemenkeu, Cuma Bayar Rp 300 Ribu Sebulan