Fintech Indonesia Siap Pukau Publik di Mandiri BFN Fest 2025

- Kamis, 04 Desember 2025 | 17:42 WIB
Fintech Indonesia Siap Pukau Publik di Mandiri BFN Fest 2025

Jakarta bakal ramai lagi nih. Pada 10 dan 11 Desember 2025 mendatang, The Kasablanka Hall akan jadi pusat perhatian ekosistem keuangan digital Indonesia. Di sana, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) akan menggelar pesta terbesarnya: Mandiri BFN Fest 2025.

Acara ini sebenarnya sudah jadi tradisi. Sebagai asosiasi payung yang ditunjuk resmi OJK, AFTECH telah menyelenggarakannya selama empat tahun berturut-turut. Tapi tahun ini, nuansanya berbeda. Momentumnya lebih strategis. Tujuannya jelas: mendekatkan berbagai inovasi fintech yang resmi dan terpercaya langsung ke kebutuhan sektor riil. Mulai dari urusan pembiayaan, rantai pasok, sampai layanan produksi.

Di sisi lain, gelaran ini juga punya misi besar. Ia ingin menegaskan peran fintech bukan sekadar gadget atau aplikasi, tapi sebagai pendongkrak produktivitas nasional. Yang tak kalah penting, tentu saja, mendorong edukasi dan literasi. Intinya, membangun kepercayaan masyarakat harus terus digaungkan.

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa BFN Fest 2025 adalah momen penting bagi pertumbuhan ekosistem fintech secara berkelanjutan.

“Acara ini bukan hanya forum diskusi, tetapi ruang kolaborasi nasional yang menyatukan semua pihak dalam satu visi: menghadirkan manfaat digital yang resmi dan terpercaya bagi masyarakat dan ekonomi riil. Selama sebulan penuh kita berbicara tentang masa depan fintech Indonesia, dan Mandiri BFN Fest adalah panggung utamanya,” ujar Pandu.

Temanya sendiri cukup menggambarkan ambisi itu: “From Clicks to Crops, From Code to Concrete: Realizing Inclusive Growth through Trusted Digital Finance Innovation.” Bisa dibilang, ini akan jadi gelaran BFN terbesar sepanjang sejarah.

Bayangkan saja, lebih dari 100 narasumber bakal hadir. Mereka datang dari berbagai latar pelaku fintech, regulator, lembaga multilateral, perusahaan teknologi, hingga investor global. Pembahasannya pun beragam, mulai dari penguatan investasi, akselerasi inovasi untuk sektor riil, sampai isu-isu penting seperti perlindungan konsumen dan infrastruktur digital yang inklusif.

Dari Panel Strategis Hingga Booth Interaktif

Rangkaian acaranya padat. Diskusi utama dikemas dalam panel-panel strategis. Ada Fintech Frontier Panel yang menghadirkan Bank Indonesia, OJK, Bappenas, dan ADB. Lalu, topik hangat seperti Cross-Border QR & Interoperability akan dibahas bersama perwakilan dari Paynet Malaysia, NETS Singapore, dan perbankan nasional. Isu governance AI dan inovasi yang bertanggung jawab juga tak ketinggalan.

Selain itu, masih banyak topik lain yang bakal disorot. Investasi startup fintech, digital lending, insurtech, sampai pencegahan fraud dan keamanan siber. Semuanya diarahkan pada satu tujuan utama: menjaga kepercayaan publik dan memperkuat perlindungan konsumen.


Halaman:

Komentar