Ketika ditanya apakah pertemuan bisa terjadi sebelum tutup tahun, Rosan menjawab singkat namun penuh harap. "Insyaallah (Desember 2025)," tambahnya.
Di sisi lain, Presiden Prabowo tampaknya tak mau ambil pusing dengan isu utang Whoosh yang sempat ramai diperbincangkan. Ia dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menanggung jawab proyek tersebut.
Memang, PT KAI harus membayar sekitar Rp 1,2 triliun per tahun ke China. Tapi bagi Prabowo, angka itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Manfaat Whoosh dalam mengurangi kemacetan dan polusi, menurutnya, jauh lebih bernilai.
“Enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).
Artikel Terkait
IHSG Pacu Rekor Baru, Tembus 8.602 di Tengah Aksi Jor-joran Investor
Di Balik Saham SMGR: Pemerintah Kuasai Mayoritas, Asing Ikut Main
Rupiah Terseret Sentimen Global, Ditutup Melemah di Rp16.664
Yupi Gelar Restrukturisasi, Tiga Nama Baru Duduki Posisi Kunci