tambah Gibran.
Rupiah Ditutup Menguat Pekan Ini, Didorong Transaksi Berjalan RI Surplus
Lalu bagaimana prospek Rupiah ke depan? Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Trazé Andalan Futures, memprediksi bahwa pada perdagangan Senin depan, Rupiah akan bergerak fluktuatif. Namun, akhirnya diperkirakan akan ditutup melemah di rentang Rp 16.710 hingga Rp 16.740 per dolar AS.
Ibrahim menyoroti bahwa penguatan Rupiah pekan ini didorong oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Dari luar, ada progres positif dalam pembicaraan perdamaian Rusia dan Ukraina yang memberi sentimen baik.
“Zelensky siap bekerja sama dengan AS dalam rencana perdamaian Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan ia telah menerima rencana perdamaian 28 poin yang disusun bersama oleh AS dan Rusia yang menandakan kesediaannya untuk segera mengerjakannya,”
jelasnya dalam analisis yang dikutip Sabtu (22/11).
Sementara dari dalam negeri, kabar baik datang dari laporan Bank Indonesia. Transaksi berjalan Indonesia tercatat surplus sebesar USD 4,0 miliar atau setara dengan 1,1 persen dari PDB pada kuartal III 2025.
“Ini adalah surplus pertama sejak 10 kuartal terakhir. Posisi transaksi berjalan ini berbalik dibandingkan dengan defisit USD 2,7 miliar atau 0,8 persen dari PDB pada kuartal II tahun ini,”
tandas Ibrahim. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Uang Beredar Melesat ke Rp 9.783 Triliun, Tapi Ada Tanda Perlambatan
Gelombang Reshuffle di BUMI, Tiga Petinggi Mundur dan Satu Nama Baru Masuk
Waskita Karya Garap Proyek Rp1,23 Triliun untuk Sekolah Rakyat di Sulsel
Airlangga Soroti Kebangkitan Afrika dan Dominasi Global South di KTT G20