Wolfram memiliki aset tambang andalan, yaitu Crush Creek dan Mount Carlton, yang diketahui menyimpan cadangan emas dalam jumlah signifikan. Yang menarik, valuasi akuisisi ini dinilai sangat kompetitif, jauh di bawah rata-rata transaksi sejenis di tingkat global.
Rencana Pengembangan dan Proyeksi Pendapatan dari Emas
BUMI telah menyusun rencana pengembangan yang jelas untuk aset barunya. Perusahaan mengalokasikan belanja modal untuk peningkatan fasilitas pengolahan dengan target produksi komersial pada pertengahan 2026. Investasi lanjutan juga telah direncanakan untuk membangun fasilitas pengolahan yang lebih besar dengan target penyelesaian pada 2029.
Dengan estimasi penjualan emas pada tahap awal operasi, segmen baru ini diproyeksikan memberikan kontribusi pendapatan yang substansial, bahkan melampaui perkiraan awal sebelum akuisisi dilakukan.
Rekomendasi Analis dan Prospek Saham BUMI
Menyoroti strategi diversifikasi dan prospek pendapatan yang lebih kuat, analis dari Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi positif untuk saham BUMI. Rekomendasi "BELI" dipertahankan dengan kenaikan target harga saham menjadi Rp300 per lembar saham.
Kenaikan target harga ini didasari oleh prospek pendapatan dari segmen emas serta peningkatan nilai aset bersih perusahaan pasca akuisisi. Meski demikian, analis mengingatkan untuk tetap mempertimbangkan risiko seperti volatilitas harga komoditas dan tantangan operasional proyek. Secara keseluruhan, BUMI dinilai memiliki peluang untuk mengalami peningkatan valuasi dalam beberapa tahun ke depan.
Artikel Terkait
Hilirisasi Kelapa RI: Potensi Rp 4.800 Triliun dari Tren Global
Investasi Obligasi Trump Senilai 337 Juta Dolar AS: Transaksi & Potensi Konflik Kepentingan
Pemerintah Pertimbangkan Daur Ulang Pakaian Bekas Ilegal, Gantikan Pemusnahan yang Boros
Laba CPIN Melonjak 41% di Kuartal III 2025, Ini Kata Analis!