Kunci Sukses Konten Era AI: Bukan Cuma Teknologi, Tapi Cara Anda Memberi Perintah

- Minggu, 14 Desember 2025 | 19:36 WIB
Kunci Sukses Konten Era AI: Bukan Cuma Teknologi, Tapi Cara Anda Memberi Perintah

Prinsip serupa juga berlaku saat kita mau bikin gambar atau video pakai AI. Eddy ingatkan, AI itu bekerja berdasarkan deskripsi visual kita. Dia nggak bisa nebak-nebak.

"AI itu nggak bisa menebak niat kita. Walaupun dia pintar, kita tetap harus jelasin dengan detail," kata Eddy.

Dia kasih contoh. Kalau cuma ketik "Buatkan foto produk lipstik", hasilnya pasti biasa aja. Coba bandingkan dengan perintah yang lebih detail.

"Buatkan foto produk lipstik matte merah yang diletakkan di atas kain sutra merah tua. Ada pantulan cahaya lembut, suasana mewah dan sensual. Tone-nya deep cinematic," contoh Eddy.

Lihat bedanya? Untuk video, struktur narasi jadi kunci. Eddy sarankan pakai alur tiga bagian yang klasik: Hook yang menarik, Isi yang padat, dan Closing dengan ajakan.

"Hook-nya, 'Pernah bingung urutan skincare?'. Isinya 'Langkah pemakaian'. Terus closing-nya 'Coba sekarang dan rasakan bedanya'. Nanti AI bantu rapikan jadi video yang lebih sesuai," paparnya.

Ada banyak "tools" yang bisa dicoba sekarang, dari PIKA AI, TopView, sampai fitur AI di aplikasi edit video populer seperti CapCut. Semuanya makin canggih.

Di akhir sesi, Eddy kembali ingatkan satu hal penting. Meski AI mempermudah segalanya, sentuhan manusia dan etika tetaplah nomor satu. Keaslian dan orisinalitas, baginya, akan jadi nilai paling mahal di masa depan.

"AI belum bisa gantikan intuisi, empati, dan kreativitas manusia," tegas Eddy.

Posisi AI cuma sebagai alat bantu. Kendali penuh tetap ada di tangan kita, si kreator.

"Dengan etika, kolaborasi ideal antara manusia dan AI bisa terwujud. AI itu cuma co-pilot, bukan pilotnya. Kita yang tetap pegang kendali, untuk mengarahkan dan mempercepat proses produksi," pungkasnya.


Halaman:

Komentar