Bayangkan sebuah gurun es yang sunyi dan tak berpenghuni, jauh di Dataran Tinggi Antarktika Timur. Di sanalah, pada suatu hari di Juli 1983, termometer di Stasiun Vostok milik Rusia mencatat angka yang sulit dipercaya: -89,2°C. Suhu itu, tentu saja, luar biasa dingin. Tapi ternyata, alam masih menyimpan sesuatu yang lebih ekstrem.
Menurut sejumlah penelitian, ada titik lain di Antarktika Timur yang bahkan lebih parah. Para peneliti dari University of Colorado Boulder pernah mengulik data satelit dari 2004 sampai 2016. Hasilnya? Mereka menemukan suhu yang benar-benar menggigit: sekitar -98°C.
Suhu super beku ini muncul di area yang lebih tinggi dari Vostok, kira-kira 3.800 hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Dan itu terjadi di malam kutub, saat matahari tak terlihat berbulan-bulan. Cuaca jadi semakin ekstrem ketika polar vortex pusaran angin raksasa yang mengurung benua sedang kuat-kuatnya. Angin itu membentuk semacam dinding tak kasat mata, menjebak udara dingin di dalamnya tanpa ampun.
Nah, kalau bicara soal buatan manusia, batasnya jauh lebih ekstrem lagi. Ada konsep yang disebut zero absolut, yaitu -273,15°C. Secara teori, titik ini mustahil dicapai sepenuhnya. Tapi para ilmuwan tak pernah berhenti mencoba mendekatinya.
Pada 2021, misalnya, sekelompok ilmuwan Jerman berhasil mencatatkan rekor baru. Mereka mendinginkan gas hingga 38 pikokelvin hampir nyentuh zero absolut. Caranya? Unik banget.
Artikel Terkait
Samsung A07 Jadi Oasis di Tengah Badai Harga Chip Global
Netflix Siap Rogoh Rp 1.379 Triliun untuk Akuisisi Warner Bros.
Gangguan Cloudflare Lumpuhkan Canva dan LinkedIn di Sore yang Panik
Kapal Riset OceanXplorer Berburu Harta Karun di Gunung Laut Misterius Sulawesi