Pemilik aset yang memperkirakan suku bunga akan turun dapat menggunakan OIS untuk mengunci bunga tetap. Dengan demikian, hasil yang diterima menjadi lebih pasti meskipun kondisi suku bunga pasar mengalami perubahan. Risiko fluktuasi suku bunga inilah yang mendorong pemegang instrumen untuk melakukan hedging melalui OIS.
Contoh Perhitungan Suku Bunga
Sebagai ilustrasi, jika suku bunga acuan awal adalah 4 persen dan margin 0,5 persen, maka total acuan menjadi 4,5 persen. Namun, hasil akhir bisa kurang dari 4,5 persen jika suku bunga pasar turun, atau lebih tinggi jika suku bunga pasar naik.
Dampak terhadap Pasar Keuangan
Dengan menjadikan BI FRN sebagai underlying asset, BI berharap pasar OIS dapat berkembang lebih pesat. Hal ini akan memperluas transaksi lindung nilai dan berkontribusi pada stabilitas pasar uang Indonesia. Penerbitan instrumen ini juga bertujuan meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar, sekaligus menyediakan acuan suku bunga yang jelas bagi pelaku pasar.
Tahap Penerbitan Awal
Pada tahap awal, BI FRN akan dijual kepada 20 dealer utama, sebelum kemudian diperluas penjualannya ke bank lain dan institusi non-bank di Indonesia.
Artikel Terkait
Solusi Thrifting Ilegal: Mendag & Menteri UMKM Bahas Nasib Pedagang & Ekspor Lokal
KPK OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Penyidikan dan Fakta Terbaru
Gubernur Bali Wayan Koster Usul Revisi UU Pemerintahan Daerah, Minta Dana Khusus untuk Pariwisata
Remaja 17 Tahun Pembunuh Wali Kota Meksiko: Terungkap Konsumsi Narkoba dan Keterkaitan Kartel