JAKARTA – Pemerintah tampaknya tak akan mengandalkan kucuran dana baru untuk meredam gelombang PHK yang melanda. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan tegas menyatakan, tidak ada rencana stimulus fiskal tambahan untuk masalah ini.
Menurutnya, akar masalahnya bukan pada kurangnya insentif. Persoalan sebenarnya lebih dalam: permintaan pasar yang anjlok dan akses modal kerja yang seret bagi pelaku usaha. Daya beli masyarakat yang melemah dalam waktu panjang, hampir setahun lebih, telah memukul operasional banyak perusahaan.
“Enggak ada (tambahan stimulus). PHK itu terjadi ketika permintaan melemah sekali. Itu terjadi sekitar 10 bulan, 9 bulan tahun lalu,”
ujar Purbaya di kantornya, Selasa (23/12/2025) lalu.
Di sisi lain, dia juga menyoroti kondisi sektor padat karya yang tercekik. Keterbatasan pembiayaan membuat sektor ini dalam posisi kritis. Purbaya menilai, tanpa dukungan modal kerja yang lancar, mustahil perusahaan-perusahaan ini bisa bangkit atau berekspansi, sekalipun tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai terlihat.
“Kalau perusahaan tidak punya akses ke modal kerja, tentu tidak bisa berkembang,”
tuturnya lagi.
Artikel Terkait
Klaim 6.000 Tewas: Laporan Mencekam dari Garis Depan Kamboja-Thailand
Bencana Alam Ancam Pelunasan Biaya Haji 20 Ribu Calon Jemaah
Aceh Porak-Poranda, Rp25 Triliun Dikucurkan untuk Pulihkan 45.000 Rumah Hancur
Pemerintah Selamatkan PLTSa Benowo dari Jurang Kebangkrutan