Edukasi dan Literasi untuk Lawan Judi Online
Menghadapi ancaman ini, Kejaksaan Agung gencar melakukan upaya edukasi dan literasi kepada masyarakat. Inti dari pesan mereka adalah menegaskan bahwa judi online bukanlah permainan yang menguntungkan, melainkan sebuah perangkap finansial.
"Kami melakukan literasi sesungguhnya judi online itu bukan permainan, tapi perangkap yang menyengsarakan kita semua. Anda ikut judi online enggak akan menang, menang sekali ujung-ujungnya kalah," tegas Asep. Edukasi ini dilakukan hingga ke sekolah-sekolah dan berbagai komunitas untuk menyadarkan masyarakat bahwa mustahil menjadi kaya atau sukses dari judi online.
Tindakan Tegas Kejagung: Rehabilitasi hingga Sita Aset
Selain edukasi, Kejagung juga mengambil langkah tegas melalui penegakan hukum. Berbagai tindakan dilakukan, mulai dari rehabilitasi dan pembinaan bagi pelaku, hingga penyitaan aset yang didapatkan dari hasil kejahatan judi online. Langkah komprehensif ini diharapkan dapat memutus mata rantai peredaran judi online dan melindungi masyarakat dari kerugian material maupun non-material.
Artikel Terkait
Zahaby Gholy Bocorkan Kunci Persiapan Menghadapi Brasil di Piala Dunia U-17
Pertemuan Rahasia Takaichi & Trump: Ini 5 Hal yang Bakal Ubah Kekuatan Asia!
Laba Permata Bank (BNLI) Tembus Rp5 Triliun di 2025, Ini Kunci Sukses dan Strategi Selanjutnya!
Menteri Keuangan Puji Kinerja Kementerian Kehutanan, Ini Bukti Nyata yang Bikin Takjub!