Bob menegaskan penggunaan etanol dalam bahan bakar bukan hal baru dalam industri otomotif global. Beberapa negara telah lama menerapkan kebijakan serupa. Toyota bahkan memiliki pengalaman memproduksi mesin flexy-fuel untuk pasar internasional.
Sebagai bukti, Toyota pernah memamerkan Kijang Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel yang mampu menggunakan bioetanol 100% (E100). TMMIN juga memproduksi mesin 2TR-FFV kapasitas 2.694 cc untuk Toyota Hilux yang ditujukan untuk pasar Amerika Latin dengan bahan bakar etanol tinggi.
Dengan klaim kompatibilitas ini, pemilik mobil Toyota tidak perlu khawatir dengan rencana penerapan bahan bakar E10 di Indonesia. Kebijakan campuran etanol diproyeksikan dapat mendukung program energi berkelanjutan dan mengurangi impor BBM nasional.
Artikel Terkait
Mengungkap Alasan Harga Beras di Indonesia Timur Melambung: Apa Langkah Kementan?
Tujuh Gerbang Tol Ini Akhirnya Kembali Beroperasi, Begini Kondisinya Sekarang!
Gaji ASN Bakal Naik Lagi di 2026? Ini Bocoran Purbaya!
Purbaya Bocorkan Alasan Anggaran Mobil Dinas Maung Dikembalikan, Alasannya Tak Terduga!