Bob menegaskan penggunaan etanol dalam bahan bakar bukan hal baru dalam industri otomotif global. Beberapa negara telah lama menerapkan kebijakan serupa. Toyota bahkan memiliki pengalaman memproduksi mesin flexy-fuel untuk pasar internasional.
Sebagai bukti, Toyota pernah memamerkan Kijang Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel yang mampu menggunakan bioetanol 100% (E100). TMMIN juga memproduksi mesin 2TR-FFV kapasitas 2.694 cc untuk Toyota Hilux yang ditujukan untuk pasar Amerika Latin dengan bahan bakar etanol tinggi.
Dengan klaim kompatibilitas ini, pemilik mobil Toyota tidak perlu khawatir dengan rencana penerapan bahan bakar E10 di Indonesia. Kebijakan campuran etanol diproyeksikan dapat mendukung program energi berkelanjutan dan mengurangi impor BBM nasional.
Artikel Terkait
Wamenperin Sambangi Raksasa Teknologi Italia untuk Pacu Industri Logam Hijau
Bandara Sam Ratulangi Siaga Hadapi Puncak Arus Mudik Nataru
Bobotoh Gelar Syukuran, Gol Perdana Tanque Jadi Pembuka Tekanan
Tanggul Terakhir di Pantai Mutiara: Perlawanan Jakarta Menghadap Laut yang Mengganas