"Biji nikel ini kan dilarang ekspor, sehingga data ekspor biji nikel Indonesia nol dari 2020-2022," imbuhnya.
Saat melihat data tersebut, Faisal Basri tak percaya, sehingga ia melakukan investigasi melalui ITC (International Trade Center).
"Kita cek di WTO ada namanya ITC, International Trade Center. Dia (ITC) mengkompilasi statistik perdagangan luar negeri semua negara," papar Faisal Basri.
Saat Faisal Basri melakukan pengecekan pada negara China, ia menemukan data yang mengatakan bahwa China melakukan import biji nikel dari Indonesia.
"China mengimport biji nikel dari Indonesia, ada ternyata. Indonesia yang tidak melaporkan, Indonesia bilang nol karena dilarang kan,"
Data yang ada pada Indonesia ini berbanding terbalik dengan data China yang melaporkan bahwa negara tersebut memang melakukan import biji nikel dari Indonesia sebesar 5.3 juta ton di tahun 2020-2022.
"China melaporkan ada (import biji nikel dari Indonesia) 5.3 juta ton selama tahun 2020-2022," terangnya.
Bukan hanya itu saja, Faisal Basri juga menyebut bahwa penyelundupan yang dilakukan oknum pejabat di Indonesia ini tak berhenti sampai biji nikel saja.
Faisal Basri mengaku rumor ini ia dapatkan langsung dari tim kejaksaan dan KPK.
"Ternyata bukan hanya nikel. Saya baru dipresentasikan dari tim kejaksaan dan KPK,"
Namun ia tak membongkar siapa sosok yang melakukan penyelundupan karena masih dalam tahap investigasi.
"Saya gak mau sebut nama karena masih dalam tahap investigasi," pungkasnya.***
Sumber: sketsanusantara
Artikel Terkait
Insentif Politik Abolisi-Amnesti Prabowo: PDIP dan Gerbong Anies Merapat
Amien Rais ke Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu: Siapkan Badan Anda Ya Mas
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-Cawe: Abuse of Power adalah Dosa Terbesar!
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN