Mereka bahkan mengancam akan mempublikasikan data yang disandera sebelumnya, bila berdalih telah memulihkan data secara mandiri atau lewat bantuan pihak ketiga.
Sebelumnya, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya mengalami serangan ransomware pada Kamis (20/6/2024) pekan lalu. Serangan siber ini mengakibatkan berbagai layanan publik, seperti layanan imigrasi, terdampak.
Secara total, serangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) ini berdampak terhadap layanan 282 instansi pemerintahan yang tidak memiliki backup data. Sementara itu, hanya 44 kementerian/lembaga negara yang memiliki backup.
Ransomware yang menyerang PDN adalah jenis LockBit yang dilakukan oleh kelompok peretas yang menamakan diri mereka Brain Cipher.
Brain Cipher pada Selasa (2/7/2024) mengumumkan di blog mereka bahwa mereka akan merilis dekripsi atau kunci untuk membuka enkripsi data yang disandera oleh ransomware yang mereka sebar itu, pada Rabu (3/7/2024) ini.
Sumber: kompas
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Pertamina Gelar Pelatihan Jamu Herbal untuk Perempuan Pesisir Manggis, Dukung Ekonomi & SDGs
Joyce Patricia Cetak 50 Gol di MilkLife Soccer Challenge Solo 2025/26, Ini Kunci Suksesnya
Wali Kota Eri Cahyadi Tegas Tindak Pelaku Vandalisme Mural Gubeng Pojok Surabaya
Konten Berempati: Kunci Cegah Krisis Komunikasi Menurut CEO Infipop