MURIANETWORK.COM - Kabar bahwa Raffi Ahmad akan membangun beach club di daerah Gunungkidul sudah berembus sejak tahun lalu dan mendapat pertentangan cukup keras dari WALHI Jogjakarta.
Pada pertengahan tahun 2024 ini, kabar tentang beach club Raffi Ahmad di daerah Gunungkidul kembali mencuat ke publik dengan adanya petisi online di situs change.org. Petisi tersebut menentang pembangunan beach club yang diklaim akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
Sampai saat ini, petisi tersebut sudah diteken lebih dari 35 ribu orang. Petisi tersebut dibuat oleh Muhammad Raafi dengan judul 'Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul!.'
Raafi menolak beach club yang direncakan akan dibangun Raffi Ahmad dengan alasan proyek pembangunannya masuk dalam kawasan lindung geologi Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu yang seharusnya tidak boleh dibangun apa-apa.
"Kata WALHI Jogja, dampak negatif pembangunan resort di Gunungkidul berupa: kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor," ujar Raafi dalam petisinya.
Sebagai warga Jogjakarta, Raafi melihat Gunungkidul sekarang ini sudah mulai krisis air. Jika resort milik Raffi Ahmad benar-benar dibangun, dia pun membayangkan akan semakin parah krisis air di sana.
"Kok bisa sih Bupati Gunungkidul Sunaryanta kasih izin bangun resort? Padahal kata WALHI Jogja, proyek itu belum ada Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) nya," tuturnya.
Artikel Terkait
Indonesia dan India Rajut Kemitraan Digital untuk Cetak Masa Depan Asia
Harga Pangan Turun, Ikan-Ikanan Malah Naik
Saudia Airlines Raih Gelar Kelas Ekonomi Terbaik di Ajang Bergengsi Timur Tengah
Kubu Roy Suryo Soroti Kewenangan dan Desak Tampilkan Ijazah Asli Jokowi di Gelar Perkara