Dia menilai, perdebatan tersebut tidak produktif dan tidak memberikan solusi apapun. Terlebih, lanjut dia, bila sudah saling mencela dan menghakimi pihak tertentu.
"Malah berdampak pro-kontra di kalangan masyarakat awam yang diikuti dengan saling mecela dan menghakimi antara yang pro dan kontra," kata KH Jeje kepada inilah.com di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
Menurut Kiai Jeje, memaksakan kehendak untuk membuat orang lain tunduk dan hanya mengikuti pendapat suatu kelompok mazhab tertentu yang diklaim paling benar merupakan sebuah sikap yang arogan dan tidak bijak.
"Seharusnya masyarakat pada saat ini mencari solusi dari fenomena dan fakta berkembangnya industri musik dan nyanyian yang telah menjadi bagian budaya kehidupan masyarakat manusia secara global," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam tersebut.
Ia pun menyebut, tak bisa dipungkiri sebagian dari musik dapat merusak akhlak, moral dan keadaban masyarakat. Namun, hal ini tidak bisa diselesaikan dengan menjeneralisasi hukumnya termasuk anggapan bahwa segala jenis musik dan lagu adalah haram.
"Dari tinjauan filosofi dan normatifnya, musik dan nyanyian atau lagu adalah bagian dari ekspresi naluri keindahan dalam diri manusia. Sedang naluri keindahan itu sendiri adalah bagian dari fitrah penciptaan manusia," katanya.
Kiai Jeje melanjutkan, adanya perbedaan pendapat di kalangan para ulama sejak zaman dahulu menunjukkan bahwa masalah musik dan lagu tidak ada dalil yang qath'i dan sharih atau dalil yang secara pasti dan tegas dari Al Quran, Hadits, maupun ijmak ulama tentang pengharamannya secara mutlak.
"Semua dalil yang dijadikan sandaran bersifat zhanny, atau dalalah -dalil- yang penafsirannya bersifat ijtihady atau subjektif. Oleh sebab itu, sepatutnya kita semua bersikap tasamuh atau toleran terhadap pendapat yang berbeda," tuturnya.
Ia manambahkan, bahwa keindahan merupakan sifat yang dicintai Allah. Dalam hadits sahih Rasul bersabda bahwa Allah itu Mahaindah dan mencintai keindahan, termasuk musik dan lagu yang merupakan ekspresi fitrah manusia tentang keindahan suara dan nada.
Artikel Terkait
Kopi Joss Jogja: Sejarah Panas Legenda Arang Menyala di Kota Pelajar
Gaji Listrik & BBM Langsung Cair Tiap Bulan, Begini Caranya!
3 Jalur Rahasia ke Tigaraksa yang Gak Banyak Orang Tahu!
Stimulus Digeber, Purbaya Sebut Ekonomi RI Bisa Tumbuh Lebih dari 5,5%!