Menurut cerita, terjadinya dusun Kedung Areng tersebut sebagai berikut.
Baca Juga: Cerita Rakyat NTB, Legenda Embung Puntiq, Makam Keramat Tanpa Jenazah di Selong Semoyong
Konon dahulu kala ada seorang pemuda memperisteri seorang gadis.
Pemuda itu berasal dari daerah Wiraka, yang daerahnya meliputi daerah Tirtamava, Nguntaranadi. Wuryautara dan Baturetna.
Telah menjadi tradisi pada waktu itu, bahwa pada waktu 'sepasaran' (Iima hari setelah perkawinan) kedua pengantin itu 'sowan' ngabekti ke rumah mertua.
Baca Juga: Sendang Sinangka, Tempat Spiritual di Klaten, Ada Dua Sendang di Lokasi yang Sama, Bagian 23
Perjalanan kedua pengantin itu harus menyeberangi sebuah sungal.
Pada waktu menyeberangi sungal, pengantin laki-laki menyeberang lebih dahulu, barulah si isteri mengikutinya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusantara62.com
Artikel Terkait
Bosch Investasi Rp484,5 Miliar Bangun Pabrik Modular Pertama di Cikarang, Target Operasi 2027
Pakar Hukum UI Beberkan Alasan Ijazah Asli Jokowi Perlu Diperlihatkan ke Roy Suryo
Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2025: Garam & Madu dan Tabola Bale Jadi Jawara
BNI ESG Advisory Playbook: Panduan Transisi Hijau untuk Industri Sawit Indonesia