Namun begitu, kondisinya tidak merata di semua daerah. Di Aceh, misalnya, tujuh kabupaten/kota sudah masuk fase transisi, sementara sebelas lainnya masih darurat. Di Sumut, perbandingannya setara: delapan wilayah transisi, delapan lagi darurat. Sedangkan di Sumbar, sepuluh wilayah sudah lebih maju, tinggal tiga yang masih berstatus tanggap darurat. Perpanjangan status darurat ini sengaja dilakukan tujuannya jelas, biar daerah benar-benar siap sebelum masuk ke fase pemulihan jangka panjang.
Pemulihan ekonomi rakyat juga jadi perhatian serius. Pemerintah mendorong aktivitas masyarakat lewat pengoperasian kembali pasar tradisional. Hasilnya? Di Aceh, 18 dari 112 pasar yang rusak sudah berdenyut lagi. Sumut lebih menggembirakan, 46 dari 47 pasar sudah berjalan. Sumbar, dua dari tiga pasar juga telah beroperasi. Ini langkah konkret, dan pemerintah berjanji akan terus mempercepatnya lewat penataan infrastruktur dan kolaborasi lintas kementerian.
Layanan dasar lainnya juga dipulihkan bertahap. Distribusi genset, mobil penjernih air, sampai toilet darurat dipercepat. Soal komunikasi, jaringan telekomunikasi sudah normal di 14 kabupaten/kota. Untuk daerah yang sinyalnya masih timbul-tenggelam, pemerintah sudah menambah 280 unit Starlink dan berusaha keras memperbaiki jaringan yang putus.
Bagaimana dengan kesehatan? Pengiriman relawan ke daerah terpencil terus dilakukan. Fokusnya pada layanan dasar, bedah minor, dan trauma healing. Kabar baiknya, semua RSUD di wilayah terdampak sudah beroperasi kembali. Dari 867 puskesmas yang terdampak, tinggal delapan yang masih dalam proses pemulihan. Upaya mempercepatnya terus digalakkan.
Jadi, gambaran besarnya memang mulai terang. Tapi di balik angka-angka itu, masih ada ratusan sekolah yang perlu dibersihkan, puluhan tenda kelas, dan ribuan keluarga yang menunggu huntara. Perjalanan pemulihan masih panjang.
Artikel Terkait
Tiket Tetap Rp15 Ribu Meski Taman Sari Dibanjiri 30 Ribu Wisatawan
Di Balik Gawang Cipta Cendikia: Saat Sekolah Sepak Bola Juga Bentuk Karakter
Sektor Manufaktur China Akhirnya Kembali Mengembang di Desember
Museum Nasional Indonesia Naikkan Harga Tiket Mulai 2026, Dewasa Rp50 Ribu