Ekonomi Haji dan Umrah Dikembalikan ke Rakyat, 12 UMKM Mulai Dilibatkan

- Selasa, 30 Desember 2025 | 10:00 WIB
Ekonomi Haji dan Umrah Dikembalikan ke Rakyat, 12 UMKM Mulai Dilibatkan

Pemerintah lewat Kementerian Haji dan Umrah RI punya misi jelas: membangun ekosistem ekonomi haji dan umrah yang benar-benar bisa dirasakan rakyat. Khususnya, bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta diaspora kita di Arab Saudi. Ini bukan sekadar wacana, tapi komitmen yang sedang dijalankan.

Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekosistem Ekonomi Haji dan Umrah, Jaenal Effendi, langkah ini diambil untuk menjawab kegelisahan selama ini. Banyak yang bertanya-tanya, ke mana sebenarnya mengalirnya manfaat ekonomi dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah? Selama ini, nilai ekonominya seolah lebih banyak dinikmati di luar negeri.

"Pengembangan ekosistem ini dirancang agar nilai ekonomi haji dan umrah tidak hanya dinikmati di luar negeri, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi UMKM dan pelaku usaha Indonesia," tegas Jaenal dalam keterangannya, Selasa (30/12/2025).

Nah, dengan haji perdana yang akan dikelola langsung Kemenhaj RI pada musim 1447 H/2026 mendatang, pemerintah mendorong keterlibatan UMKM lokal. Fokusnya di sektor konsumsi dan logistik untuk memenuhi kebutuhan jamaah. Mereka sudah memetakan pemasok, produsen, dan UMKM yang punya potensi. Ini jadi fondasi untuk membangun rantai pasok yang terstruktur dan berkelanjutan.

Hasilnya? Sudah ada 12 UMKM yang dilibatkan untuk pemenuhan konsumsi pada penyelenggaraan haji nanti. "Ini menjadi langkah awal untuk memperkuat peran UMKM dalam rantai nilai ekonomi haji," tutur Jaenal.

Di sisi lain, soal rasa juga tak kalah penting. Kemenhaj RI mengundang dua syarikah untuk memastikan penggunaan makanan siap saji (Ready To Eat) dan bumbu khas Indonesia. Tujuannya, agar jamaah tetap bisa menikmati cita rasa nusantara meski jauh dari tanah air.


Halaman:

Komentar