Proses membuatnya memang nggak instan. Butuh kesabaran ekstra. Ayam utuh dilubangi di bagian perut, lalu diisi dengan campuran sayuran, daging cincang, telur, dan rempah-rempah. Setelah itu, dipanggang perlahan sampai matang sempurna. Karena ribet dan lama, hidangan ini jadi terasa spesial dan cocok untuk momen-momen penting seperti Natal.
Di sisi lain, penyajiannya pun biasanya dibuat meriah. Satu ekor ayam kodok bisa untuk sepuluh sampai lima belas orang. Seringnya dilengkapi dengan mashed potato, saus gravy gurih, dan salad segar. Penampilannya yang ramai dan berwarna itu seolah menyuarakan filosofi Natal: penuh sukacita dan kebersamaan.
Jadi, meski namanya sedikit aneh, ayam kodok sudah jadi bagian dari memori kolektif banyak orang. Hidangan yang melekat dengan aroma keluarga, percakapan hangat, dan tentu saja, perayaan.
Artikel Terkait
Gegana dan Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Amankan 1.160 Gereja di Ibu Kota
Kemensos Gelontorkan Rp100 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
Natal di Katedral Jakarta: Lalu Lintas Ramai Lancar, Jemaat Tertib Dijaga Polisi
Korea Utara Pamer Kapal Selam Nuklir, Perlombaan Senjata Bawah Laut Memanas