Lalu, ada konfigurasi velg dan ban. Umumnya, velg depan 21 inci dan belakang 18 inci dengan ban dual purpose. Tapi, Aldo memberi catatan menarik.
"Ukuran wheelset tidak bisa jadi patokan utama trail vintage. Kalau kita tarik ke belakang, beberapa model vintage ada yang dari supermoto, bawaan aslinya pakai velg 16 inci dan 19 inci atau 17 inci dan 19 inci. Yang kelihatan kasat mata ya lampu tadi," jelasnya.
Jadi, jangan heran kalau melihat motor trail vintage dengan velg yang lebih kecil. Bisa jadi, modifikasinya berangkat dari basis supermoto yang kemudian dirombak total penampilannya.
Selain lampu, ada satu aksesori yang hampir selalu hadir: rak belakang. Rak ini bukan cuma buat gaya-gayaan. Fungsinya sangat praktis, bisa untuk mengikat jas hujan, tas, atau perlengkapan berkemah. Sekaligus, rak itu memperkuat kesan utilitarian dan petualangan yang melekat pada motor bergaya klasik ini.
Begitulah. Tren datang dan pergi, tapi selera akan nostalgia rupanya selalu punya tempat. Kini, motor-motor trail itu tak hanya diajak menerobos medan terjal, tapi juga menerobos waktu, membawa pengendaranya kembali ke era yang dianggap lebih sederhana.
Artikel Terkait
Kemensos Gelontorkan Rp100 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
Natal di Katedral Jakarta: Lalu Lintas Ramai Lancar, Jemaat Tertib Dijaga Polisi
Korea Utara Pamer Kapal Selam Nuklir, Perlombaan Senjata Bawah Laut Memanas
Bank Raya Siapkan Layanan 24 Jam dan 23 Kantor untuk Antisipasi Gempuran Transaksi Nataru