Di sisi lain, Nasaruddin Umar juga menyoroti tema Natal yang diusung oleh PGI dan KWI: ‘Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga’. Tema ini, baginya, sangat relevan. Ia melihat keluarga sebagai jantung kehidupan berbangsa, titik awal yang paling fundamental. Pemulihan di tingkat keluarga, klaimnya, akan memberi efek domino yang luas.
ujarnya.
Konteksnya jelas. Saat ini banyak keluarga yang masih tertekan oleh polarisasi, ekonomi yang tak menentu, dan tentu saja, dampak bencana yang baru saja terjadi. Dalam situasi seperti ini, rumah harus kembali menjadi ruang aman. Tempat berlindung untuk iman dan nilai-nilai kemanusiaan.
Itulah mengapa Kementerian Agama menempatkan penguatan ketahanan keluarga sebagai agenda strategis. Bukan sekadar soal mendidik anak, tapi lebih dari itu. Keluarga diharapkan bisa menjadi tempat pertama bagi penanaman moderasi, empati, dan tanggung jawab sosial.
pungkas Menag Nasaruddin Umar.
Artikel Terkait
Polda Metro Jaya Siagakan 106 Pos Pengamanan Jelang Natal dan Tahun Baru
Kardinal Suharyo Soroti Korupsi dan Penyembahan Uang dalam Khutbah Natal
Pemerintah Pastikan BLT Rp 200 Ribu Tetap Mengalir, Korban Bencana Dapat Rp 8 Juta
15 Titik di Jakarta Ditetapkan sebagai Zona Putih Bebas Bendera Parpol