"Pada proses ini, kami lakukan secara bertahap dan hati-hati untuk menjaga keselamatan masyarakat, khususnya di wilayah yang masih terdampak genangan air atau lumpur," kata Darmawan menegaskan.
Di sisi lain, Edwin Putra Nugraha, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, memaparkan sisi teknisnya. Menurut dia, crane jadi menara sementara ini adalah solusi pintar agar transmisi bisa jalan tanpa harus nunggu tanah benar-benar kering dan pulih.
"Setiap langkah percepatan yang kami lakukan harus tetap mengutamakan keandalan sistem dan keselamatan seluruh pihak. Karena itu, tiap keputusan teknis diambil secara cepat dan berdasarkan pengujian di lapangan," jelas Edwin.
Edwin juga menambahkan bahwa ini cuma solusi sementara. Begitu kondisi lapangan membaik, PLN akan segera bangun menara transmisi permanen yang sesuai standar.
"Kami akan terus berupaya maksimal di lapangan hingga pemulihan kelistrikan Aceh benar-benar tuntas dan pasokan listrik bagi seluruh masyarakat kembali andal," tambahnya.
Jadi, itulah ceritanya. Di tengah keterbatasan yang ekstrem, tim di lapangan berpikir keras. Hasilnya, listrik pelan-pelan mulai kembali. Semoga normal sepenuhnya tak lama lagi.
Artikel Terkait
Kapolri Turun ke Stasiun Tawang, Pastikan Kesiapan Nataru Tak Ada Celah
Arus Mudik Nataru 2026 Mulai Menderas, Tol Transjawa Catat Lonjakan Hingga 17 Persen
Ade Tya Buka Peluang Damai, Tunggu Iktikad Baik Dearly
Rig Pertamina di Aceh Tamiang Jadi Stasiun Pengisi Daya bagi Korban Banjir