Di sisi lain, ada satu bidang yang perkembangannya benar-benar mencolok: kecerdasan berwujud. Ini adalah bidang yang menyatukan AI dengan robotika. Sektor ini disebut-sebut mengalami ekspansi yang luar biasa cepat. Buktinya, mereka berhasil mengamankan pembiayaan lebih dari 40 miliar yuan dan melibatkan lebih dari 350 perusahaan di sepanjang rantai industrinya. Cukup solid.
Namun begitu, fokus China ke depan tak cuma berhenti di AI. Dalam acara yang sama, CAICT juga membeberkan peta jalan untuk teknologi konektivitas masa depan. Lembaga itu memprediksi China akan mulai meluncurkan aplikasi 6G secara komersial sekitar tahun 2030. Adopsi secara besar-besaran baru diperkirakan terjadi lima tahun kemudian, yakni pada 2035.
Jadi, terlihat jelas ambisi Negeri Tirai Bambu. Mereka tak mau cuma jadi pemain, tapi penggerak utama di dua front teknologi paling krusial saat ini: kecerdasan buatan dan jaringan generasi berikutnya.
Artikel Terkait
Fun Walk PMI Jakpus: Ribuan Warga Serukan Semangat Kemanusiaan di Monas
Crane Disulap Jadi Menara Darurat, Listrik Aceh Mulai Kembali
Pengadilan Delaware Restui Paket Gaji Rp 900 Triliun untuk Elon Musk
IPO SpaceX Bisa Bawa Elon Musk Jadi Triliuner Pertama di Dunia