Tapi jangan terlalu kaku dengan patokan waktu. “Enam bulan enggak jadi patokan mutlak,” lanjutnya. “Soalnya ada juga yang pakai mobilnya jarang, setahun pun belum tentu nyampe 10 ribu kilometer.”
Jadi, selain mengintip angka di odometer, dengarkan juga keluhan mobil Anda. Kalau suara ban makin keras atau kendaraan terasa oleng padahal ban masih tebal, itu pertanda. Bisa jadi ada masalah di bagian kaki-kaki yang butuh pengecekan lebih lanjut.
Untuk caranya sendiri, ada beberapa pola yang biasa dipakai. Misalnya pola silang: ban depan kiri pindah ke belakang kanan, depan kanan ke belakang kiri. Atau cukup ditukar kiri-kanan pada as yang sama. “Sebaiknya konsultasikan ke ahli ban yang terlatih, mereka bisa kasih saran terbaik,” terang Nuril.
Efek jangka panjangnya jelas. Ban yang dirawat dengan rotasi rutin umurnya bisa jauh lebih awet. Selain lebih hemat, yang pasti, rasa aman dan nyaman di jalan juga jadi lebih terjaga. Cukup worth it untuk sedikit perhatian ekstra.
Artikel Terkait
Mayapada Gandeng Raksasa Konstruksi Tiongkok untuk Bangun RS Terbesar di Indonesia
Pimpinan Danantara dan BRI Turun Langsung Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang
Balinale Cetak Sejarah: Dua Film Pemenangnya Lolos Seleksi Awal Oscar
Purbaya Santai Hadapi Proyeksi Defisit Bank Dunia: Sering Meleset