Rupanya, bakatnya ini nggak datang tiba-tiba. Eza Falen, ayah Lemmy yang juga gitaris LEMONDJIN, bercerita kalau putranya itu sudah dikenalkan dengan musik keras sejak masih balita. Jadi, ajakan untuk ikut manggung waktu itu ya diterima saja.
Penampilannya memang nggak tanggung-tanggung. Berbalut jersey merah, celana jins, dan topi hitam, Lemmy naik panggung dengan percaya diri yang bikin decak kagum. Begitu intro lagu dimulai, ia langsung beraksi. Bukan cuma nyanyi biasa. Bocah kelas SD ini mengeluarkan growl dan scream yang keras, menirukan vokal hardcore penuh amarah dengan cukup meyakinkan. Sorak penonton pun langsung membanjir.
Menurut sejumlah saksi yang hadir, aksi Lemmy ini lebih dari sekadar pertunjukan. Ini bukti nyata bahwa semangat musik independen, khususnya di genre hardcore, ternyata nggak pandang usia. Di sisi lain, momen itu juga seperti suntikan semangat. Seolah memberi tahu kita bahwa regenerasi scene musik lokal di Pontianak masih hidup dan terus bergulir, dimulai dari hal-hal yang paling tak terduga.
Penulis: Ade Mirza
Artikel Terkait
Pasca Banjir Aceh, Akses Jalan Nasional Masih Bertahap Pulih
Ammar Zoni Hanya Transit di Jakarta untuk Sidang, Lalu Kembali ke Nusakambangan
Indra Sjafri Tegaskan: SEA Games Bukan Akhir Segalanya
Bantuan 14 Ton MNC Peduli Tumpah ke Aceh Tamiang Usai Banjir Bandang