Pasir Silika: Dari Ekspor Mentah ke Jantung Industri Semikonduktor

- Minggu, 14 Desember 2025 | 12:00 WIB
Pasir Silika: Dari Ekspor Mentah ke Jantung Industri Semikonduktor

Indonesia punya harta karun yang mungkin belum banyak disadari: pasir silika. Cadangannya luar biasa besar, dan pemerintah kini mendorong agar komoditas ini tak hanya diekspor mentah-mentah. Kenapa? Karena pasir silika adalah bahan baku krusial untuk industri semikonduktor, jantung dari hampir semua perangkat teknologi modern.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa modal kita sangat kuat. "Pengembangan hilirisasi silika tidak hanya untuk meningkatkan nilai ekonomi nasional, tapi juga menciptakan multiplier effect lainnya seperti membuka lapangan kerja baru, menumbuhkan investasi, serta mendukung kedaulatan pangan, energi, dan sektor lain yang terkait,"

Ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima Minggu lalu. Menurutnya, langkah ini strategis untuk memperkuat struktur industri nasional sekaligus mendongkrak nilai tambah produk dalam negeri.

Lalu, seberapa besar sih potensi yang kita miliki? Data dari Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) Kementerian ESDM menyebutkan angka yang fantastis. Cadangan pasir silika Indonesia mencapai 7,8 miliar ton. Belum lagi batu kuarsa 24,8 juta ton dan kuarsit yang mencapai 1,65 miliar ton. Jelas, ini adalah fondasi yang kokoh untuk membangun industri terintegrasi di dalam negeri.

Di sisi lain, nilai ekonominya bisa melambung tinggi jika diolah. Taufiek Bawazier, Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, memberi gambaran yang cukup mencengangkan.


Halaman:

Komentar