Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia, melihat momen ini lebih dari sekadar tanda tangan di atas kertas. Baginya, ini adalah tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Danantara, jelas Rosan, menyambut baik peluang untuk bekerja sama dengan JIF dalam mengidentifikasi proyek-proyek strategis yang punya nilai tambah jangka panjang. Tujuannya untuk mendorong kemajuan ekonomi bersama.
Rosan juga punya alasan tersendiri memilih Yordania. Menurutnya, iklim investasi di sana cukup stabil dan arah kebijakan pembangunannya jelas. Faktor-faktor itu menjadikan Yordania mitra yang kuat dan potensial. Kolaborasi ini dipandang sebagai awal dari sebuah keterlibatan yang lebih luas, bertahap, di mana kedua negara bisa bersinergi mencari sumber pertumbuhan baru.
Rosan Roeslani menutup dengan optimisme.
Langkah ini memang baru permulaan. Namun, getarannya sudah terasa. Bagaimana implementasinya ke depan, tentu masih perlu kita tunggu perkembangannya.
Artikel Terkait
Kemenag Siapkan KUA Keliling untuk WNI di Luar Negeri
Tragedi di Brown University: Dua Tewas dalam Penembakan di Kampus Ivy League
Wishing Candle, Dessert Natal yang Bisa Dimakan dari Surabaya
Batang dan Kendal Buktikan KEK Bisa Pacu Ekonomi Daerah Hingga 9%