WAMI Salurkan Royalti Rp 37 Miliar di Tengah Arus Perubahan Regulasi

- Kamis, 11 Desember 2025 | 12:18 WIB
WAMI Salurkan Royalti Rp 37 Miliar di Tengah Arus Perubahan Regulasi

Ia berjanji prosesnya tetap transparan dan sesuai aturan. Untuk mendukung itu, WAMI mengandalkan sistem ATLAS sebuah database terintegrasi yang memungkinkan anggota memantau katalog, laporan, dan riwayat distribusi royalti mereka dengan lebih gampang.

"Kami berkomitmen penuh untuk memastikan royalti tersalurkan kepada para pencipta secara adil dan tepat waktu, meski berada dalam masa penyesuaian besar di tingkat nasional," ucap Adi.

Penerima Lebih Sedikit, Prinsip Lebih Kuat

Ada hal menarik pada distribusi kali ini. WAMI tidak menerapkan pembayaran royalti minimum. Artinya, royalti hanya diberikan kepada mereka yang karyanya benar-benar digunakan dan dilaporkan pembayarannya oleh pengguna, seperti platform streaming atau stasiun radio.

Konsekuensinya, jumlah penerima jadi lebih sedikit dibanding periode sebelumnya. Tapi di sisi lain, prinsipnya justru lebih kuat: pembagian benar-benar berdasarkan data aktual yang sudah terverifikasi, bukan sekadar estimasi.

Perlu diingat, royalti periode ini mencerminkan pembayaran yang diterima dan laporan yang masuk antara Mei-September 2025. Jika ada data yang masuk terlambat, itu akan masuk ke periode distribusi berikutnya.

Soal nama-nama, beberapa komposer mencatat perolehan tertinggi. Di antaranya Roby Satria (pencipta lagu "Mangu" dari Geisha), Muthoillah Rizal Affandi (penulis "Yasir Lana"), Daniel Baskara Putra (dibalik "Rumah Ke Rumah" dan personel .feast & Hindia), serta Fiersa Besari (pencipta "Runtuh").

Laporan distribusi sudah dikirim ke penerima per 4 Desember lalu. Proses transfer dana sendiri dimulai pada 9 Desember, atau sekitar empat hari kerja setelah laporan terbit.

Ke depan, WAMI akan terus mengandalkan sistem ATLAS. Menurut Adi, langkah ini krusial untuk membangun tata kelola royalti yang modern dan bisa dipercaya.

"Ini penting, karena WAMI tetap berkomitmen untuk melaksanakan pendistribusian royalti secara transparan dan akurat demi mendukung keberlanjutan ekosistem musik Indonesia," pungkasnya.


Halaman:

Komentar