Di sisi lain, Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, justru menekankan soal urgensi. Baginya, transformasi ini bukan lagi wacana, tapi sesuatu yang harus segera digeber.
Nah, kalau bicara fondasi tata kelola, Dewan Pengawas Peruri, Marlison Hakim, punya pandangan menarik. Baginya, tata kelola bukan sekadar dokumen atau formalitas belaka. Itu adalah proses pertumbuhan.
Jadi, lewat briefing eksekutif ini, pesannya jelas. Peruri sedang berusaha memperkuat komitmennya pada Good Corporate Governance. Mereka ingin itu jadi landasan kokoh untuk transformasi bisnis dan digital yang akan dijalani. Tujuannya tentu saja, agar kontribusi mereka untuk bangsa bisa lebih maksimal lagi.
Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait
Indonesia dan Jerman Sepakati Percepatan Pengiriman Perawat, Buka Pintu ke Sektor Pariwisata
Four Points by Sheraton Surabaya Usung The Season of Light untuk Rayakan Akhir Tahun
Target 2026: Internet Merata di Semua Desa, Indeks Digital Indonesia Naik
Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Diambang Batal, AS Tuding Jakarta Ingkar Janji