Di Islamabad, Selasa kemarin, Presiden Prabowo Subianto menekankan sebuah persamaan mendasar antara Indonesia dan Pakistan. Keduanya adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Tapi, itu bukan satu-satunya hal. Yang lebih penting, menurut Prabowo, adalah corak keislaman yang dianut.
"Kita berdua mungkin merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Namun, Islam kita adalah Islam moderat, yang mendorong inklusivitas, toleransi,"
Ujarnya dalam pernyataan bersama Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. Pernyataan itu sekaligus menggarisbawahi nilai-nilai yang dipegang oleh mayoritas penduduk kedua negara.
Di sisi lain, Prabowo tak melupakan sejarah. Ikatan persaudaraan dan hubungan historis antara Indonesia dan Pakistan, baginya, sangatlah kuat. Ia melihat ini sebagai modal berharga. Modal yang harus dikelola, bukan sekadar kenangan.
"Saya pikir sangat penting bagi kita, kini dan nanti, untuk memanfaatkan sejarah ini, memanfaatkan ikatan persaudaraan ini untuk memberi manfaat bagi rakyat kita di berbagai bidang,"
Artikel Terkait
Wacana Redenominasi Rp1.000 Jadi Rp1: Antara Peta Jalan Pemerintah dan Gemuruh Suara Publik di YouTube
182 Pemukim Israel Masuk Al Aqsa, Lakukan Ritual Talmud di Dekat Kubah Batu
ADB Naikkan Proyeksi Ekonomi Asia-Pasifik, Didorong Ekspor yang Menggeliat
Pasar Mobil November 2025: BYD Geser Raksasa, Hyundai Terseok di Peringkat 11