Rutenya tak hanya sekadar titik A ke titik B. Dari Bandara Internasional Raja Salman di Riyadh, kereta akan melintasi kota-kota penting seperti Al-Hofuf dan Dammam di wilayah timur Saudi, sebelum akhirnya tujuannya berakhir di Bandara Internasional Hamad, Doha.
Di sisi lain, dampak ekonominya diproyeksikan sangat signifikan. Proyek yang ditargetkan selesai dalam enam tahun ke depan ini diklaim mampu mengangkut hingga 10 juta penumpang setiap tahunnya. Tak cuma itu, sekitar 30.000 lapangan kerja baru juga diharapkan tercipta untuk warga kedua negara.
Ini jelas sebuah lompatan besar. Kalau kita ingat-ingat, beberapa tahun lalu hubungan kedua negara ini sempat sangat renggang, bahkan berseteru. Kini, kerja sama ambisius di bidang transportasi ini menandai babak baru yang jauh lebih erat dan produktif.
Artikel Terkait
AS Sita Kapal Tanker Raksasa di Perairan Venezuela, Trump: Kita Simpan Saja
Ekspor Sawit Indonesia Siap Merambah Pasar Eropa, Tantangan EUDR Menanti
Mobil Listrik Melaju, Insentif Pemerintah Menguap: Dilema di Tengah Lonjakan Penjualan
BYD Atto 1 Guncang Pasar, Geser Innova sebagai Raja Penjualan November