Di sisi lain, kehadiran fisik di Shanghai ini juga diharapkan bisa mempermudah banyak hal. Dialog dengan negara anggota, misalnya, atau interaksi dengan berbagai lembaga regional dan pemangku kepentingan lainnya di Asia-Pasifik akan jadi lebih intens. Jadi, ini bukan sekadar kantor perwakilan biasa.
Seperti kita tahu, kantor pusat IMF sendiri berada di Washington DC, Amerika Serikat. Lokasi yang sama dengan Bank Dunia. Namun begitu, pengaruh dan kontribusi negara-negara anggota tentu saja beragam.
China, dalam hal ini, punya peran yang cukup signifikan. Negeri Tirai Bambu itu tercatat sebagai salah satu donatur utama bagi IMF. Posisinya berada di bawah Amerika Serikat, dan sejajar dengan Jepang. Fakta ini mungkin memberi konteks tersendiri mengapa Shanghai dipilih.
Peresmian ini jelas jadi peristiwa penting. Bukan hanya untuk IMF dan China, tapi juga untuk dinamika kerja sama ekonomi regional ke depannya.
Artikel Terkait
Zulkifli Hasan Buka Suara: Gotong Beras Bukan Pencitraan, Ini Kebiasaan Sejak Kecil
Fairus Khalisa Putri: Debut Piala Asia di Usia 16 dan Perjalanan Tak Biasa dari Bek ke Kiper
Menjelang Akhir 2026, Indonesia Siap Deklarasikan Swasembada Padi dan Jagung
Zulhas Pastikan Swasembada Beras dan Jagung Segera Diumumkan