"Nanti Bea Cukai akan menerapkan sistem AI, IT dengan AI di setiap pelabuhan-pelabuhan yang ada di sini," jelasnya.
Rencana perombakan serius ini tentu bukan tanpa sebab. Kasus beras ilegal yang mencuat di Batam dan Sabang rupanya menjadi pemicu sekaligus momentum perbaikan. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, mengakui hal itu. Menurutnya, kawasan free trade zone seperti Batam dan Sabang memang punya aturan khusus yang menjadi tantangan tersendiri.
“Ya, karena kalau di Batam sama Sabang itu kan merupakan free trade zone, di mana mempunyai aturan yang tersendiri,” kata Djaka saat ditemui di Kanwil Bea dan Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ia melanjutkan, “Yang perlu kita atur adalah bagaimana barang-barang yang keluar dari Batam maupun Sabang itu bisa terawasi oleh Bea Cukai.”
Jadi, inti dari semua rencana ini adalah pengawasan. Dari janji sidak menteri hingga pemasangan mesin dan AI, semuanya bertujuan agar tidak ada lagi celah untuk permainan kotor. Sekarang, tinggal eksekusinya yang dinanti.
Artikel Terkait
Honda Bergerak Cepat Kirim Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
Klok: Laga Kontra Borneo Momentum Persib Kejar Puncak
Menteri Airlangga Pantau Langsung Antrean BLT Rp900 Ribu di Kantor Pos
Putin Puji Keteguhan Modi: India Takkan Berhenti Beli Minyak Rusia Meski Ditekan AS