Trump Minta Netanyahu Santai dalam Menghadapi Suriah

- Rabu, 03 Desember 2025 | 08:35 WIB
Trump Minta Netanyahu Santai dalam Menghadapi Suriah

Trump bahkan mendorong Israel membangun dialog yang kokoh dan jujur dengan Damaskus. Tindakan apa pun yang bisa menghalangi “masa depan Suriah yang sejahtera” harus dihindari, begitu pesannya.

Lalu, apa artinya semua ini? Banyak analis membaca pernyataan Trump sebagai sinyal awal perubahan kebijakan AS. Selama ini Washington dikenal memberi ruang gerak luas bagi operasi Israel di Suriah. Kini, Trump justru terlihat membela stabilitas pemerintahan Al Sharaa atau paling tidak, menolak aksi Israel yang berisiko memicu konflik lebih luas.

Dengan meminta Israel untuk “bersantai”, Trump sepertinya ingin menghindari eskalasi yang bisa membuka front pertikaian baru di Timur Tengah. Apalagi Gaza sendiri masih dalam kondisi panas akibat pelanggaran gencatan senjata yang terus terjadi.

Di sisi lain, permintaan ini menempatkan Netanyahu pada posisi yang serba salah. Dilema diplomatik yang nyata. Israel selama bertahun-tahun memandang Suriah sebagai ancaman strategis, terutama karena kehadiran Iran di sana. Tapi di saat yang sama, mitra terpentingnya justru menegur dan meminta agar mereka tidak gegabah.

Pesan Trump untuk meredakan tekanan terhadap Suriah jelas menunjukkan keinginan Washington akan ketenangan di kawasan. Sementara itu, Netanyahu dan pemerintahannya justru bersandar pada strategi agresif untuk menekan musuh-musuh regionalnya.

Jadi, di tengah kemelut Gaza dan ketegangan yang meruyak di wilayah itu, langkah Trump ini bisa jadi penanda. Mungkin saja Washington sedang merancang ulang strategi geopolitiknya di Timur Tengah. Dan Israel, mau tidak mau, harus siap menyesuaikan diri.


Halaman:

Komentar