Kinerja positif turut ditunjukkan dari aspek penemuan sumber daya. Subholding Upstream berhasil mencatatkan penemuan sumber daya 2C sebesar 870 juta barel setara minyak (MMBOE). Kontributor utama pertumbuhan ini berasal dari temuan besar di wilayah kerja Rokan, termasuk potensi migas non-konvensional di area Aman Trough K7A dan K7B, serta penambahan cadangan P1 sebesar 149 juta barel setara minyak.
"Keberhasilan ini menunjukkan arah yang positif bagi keberlanjutan produksi migas Indonesia ke depan, yang mendukung tercapainya target ketahanan dan kemandirian energi nasional," pungkas Hermansyah.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menambahkan bahwa Pertamina optimistis dapat menjaga ketahanan energi seiring pertumbuhan bisnis hulu migas. Subholding Upstream, menurutnya, akan terus fokus pada peningkatan produksi yang diimbangi dengan upaya penemuan sumber daya dan cadangan baru.
"Pertamina mendukung upaya seluruh anak usaha sektor hulu untuk meningkatkan kinerjanya, agar terus dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara," kata Baron menutup pernyataannya.
Artikel Terkait
Harga Beras Stabil Jelang Nataru, Pemerintah Klaim 214 Wilayah Alami Penurunan Harga
Mentan Bongkar Praktik Serakahnomics yang Ancam Pangan Nasional
IMF Didesak Cairkan Cadangan Emas untuk Selamatkan 3,4 Miliar Penduduk Negara Berkembang
Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia, Bukti Kemitraan Strategis dengan UEA