KAI Catat 14,5 Juta Penumpang PSO di 2025: Dampak bagi Ekonomi & Mobilitas

- Jumat, 14 November 2025 | 03:25 WIB
KAI Catat 14,5 Juta Penumpang PSO di 2025: Dampak bagi Ekonomi & Mobilitas

Tidak hanya layanan yang dioperasikan langsung oleh KAI, pemerintah juga memberikan mandat PSO kepada anak perusahaan KAI Group. Layanan-layanan tersebut antara lain Commuter Line, LRT Jabodebek, Kereta Bandara YIA di Yogyakarta, dan Kereta Srilelawangsa di Medan.

Keberagaman moda transportasi ini memperkuat ekosistem transportasi nasional, memudahkan masyarakat dalam melakukan pertukaran moda transportasi, dan memperluas cakupan layanan transportasi publik yang terintegrasi.

Dampak Positif Layanan PSO bagi Perekonomian dan Lingkungan

Layanan PSO memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian, khususnya dalam mendukung kegiatan perdagangan dan mobilitas tenaga kerja. Dengan tarif yang terjangkau, masyarakat semakin terdorong untuk memilih kereta api sebagai moda transportasi utama, yang pada gilirannya turut mendorong pertumbuhan sektor informal dan UMKM di sekitar kawasan stasiun.

Dari sisi lingkungan dan tata kota, pemanfaatan layanan PSO membawa dampak positif yang luas. Meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih ke kereta api turut serta dalam mengurangi tingkat kemacetan, meningkatkan efisiensi waktu perjalanan, serta menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi di jalan raya.

Komitmen KAI dalam Meningkatkan Kualitas Layanan

KAI menyatakan komitmennya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan PSO. Upaya perbaikan dilakukan melalui penguatan fasilitas yang ada, peningkatan akurasi ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan, serta optimalisasi layanan digital untuk kenyamanan penumpang.

Melalui pengembangan layanan PSO yang berkelanjutan, KAI bersama pemerintah bertekad untuk terus memperluas manfaat transportasi publik yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga bagi perekonomian nasional dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.


Halaman:

Komentar