Dari sisi makroekonomi, Kantor Anggaran Kongres memproyeksikan bahwa shutdown selama enam minggu ini menurunkan pertumbuhan PDB riil AS sebesar 1,5 poin persentase pada kuartal tersebut. Meski sebagian besar kerugian diperkirakan dapat dipulihkan pada awal tahun depan, guncangan ini tetap memberikan pelajaran berharga.
Pemulihan Bantuan Pangan dan Pembayaran Gaji
Lebih dari 42 juta warga Amerika berpenghasilan rendah yang bergantung pada program kupon makanan federal juga merasakan dampaknya. Mereka tidak menerima tunjangan pada bulan November akibat shutdown. Proses pemulihan bantuan pangan pun tidak instan. Diperkirakan perlu waktu hingga seminggu bagi pemerintah negara bagian untuk memperbarui data penerima dan mengisi kartu debit bantuan.
Di sisi lain, pegawai federal yang belum menerima gaji selama lebih dari sebulan akan segera dibayar. Seorang pejabat senior pemerintah menyatakan bahwa pembayaran gaji tertunggak akan mulai dilakukan pada hari Sabtu.
Gangguan Data Ekonomi dan Proses Ke Depan
Shutdown ini juga mengaburkan visibilitas pasar keuangan terhadap kondisi ekonomi AS. Pemerintah terpaksa menghentikan penerbitan data ekonomi utama selama masa penutupan. Laporan ketenagakerjaan dan indeks harga konsumen untuk bulan Oktober kemungkinan besar batal dirilis.
Kabar baiknya, Biro Statistik Tenaga Kerja AS diperkirakan akan segera menerbitkan kalender rilis terbaru untuk data-data ekonomi yang tertunda dalam beberapa hari ke depan. Hal ini menjadi tanda bahwa normalisasi secara bertahap sedang berjalan.
Artikel Terkait
Arus Mudik Lebaran Terlewati Lancar, Polisi Fokus Siapkan Gelombang Balik
Tiket Tetap Rp15 Ribu Meski Taman Sari Dibanjiri 30 Ribu Wisatawan
Di Balik Gawang Cipta Cendikia: Saat Sekolah Sepak Bola Juga Bentuk Karakter
Sektor Manufaktur China Akhirnya Kembali Mengembang di Desember